Citrine adalah batu semi-mulia yang berasal dari keluarga besar Quartz. Jadi, batu ini masih satu keluarga dengan Amethyst, Prasiolite, Kecubung Es, dan Smoky Quartz. Batu ini harganya cukup terjangkau dengan kwalitas luster seperti batu permata. Kekerasannya mencapai 7 dalam skala mohs menjadikan batu ini cukup keras untuk dijadikan mata cincin yang bisa dipakai tiap hari. Di Indonesia sumber batu citrine berasal dari Borneo/Kalimantan. Mungkin juga nanti akan diketemukan di daerah lain di Indonesia. Nama lokal yang sering kita dengar di pasaran batu Indonesia untuk batu Citrine adalah "Kecubung Kuning".
Citrine adalah batu quartz yang berwarna kuning. Nama 'Citrine' berasal dari kata 'Citrus' yaitu diambil dari nama suatu buah yang berwarna kuning. Warna kuning batu ini didapat dari elemen 'iron' atau 'besi'. Sebenarnya batu Citrine itu lumayan langka. Batu-batu citrine yang sekarang banyak beredar di pasaran batu Indonesia kebanyakan adalah hasil dari proses treatmen pemanasan terhadap batu Amethyst atau Colorless Quartz. Batu Citrine yang mendapatkan warna dari alam bukan dari proses treatment pemanasan memang langka dan pastinya harus dihargai dengan nilai yang lebih tinggi.
Warna kuning batu Citrine bervariasi mulai dari kuning muda, kuning keemasan, kuning lemon, sampai kuning orange. Citrine dengan warna orange kecoklatan disebut dengan nama 'Mediera Citrine'. Dahulu karena warna kuningnya, batu citrine sering digunakan sebagai imitasi dari batu Topaz, disebut sebagai "Brazilian Topaz".
Berikut adalah properti dari batu Citrine:
- Struktur kristal: Trigonal
- Komposisi Kimia: Silicon Dioxide
-Kekerasan: 7 dalam skala mohs
-SG: 2.65
-Index Refraksi: 1.54 - 1.55
-DR: 0.0009
Berikut adalah properti dari batu Citrine:
- Struktur kristal: Trigonal
- Komposisi Kimia: Silicon Dioxide
-Kekerasan: 7 dalam skala mohs
-SG: 2.65
-Index Refraksi: 1.54 - 1.55
-DR: 0.0009
asli
BalasHapus