Tidak dapat dipungkiri kalau tahun 2015 adalah tahunnya batu akik. Batu akik atau batu mulia mulai dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Orang-orang mulai mencari dan memburu batu-batu akik untuk dikoleksi. Pedagang-pedagang batu akik dadakan pun jumlahnya meningkat drastis. Berbagai pameran, lomba batu mulia, dan even batu mulia pun digelar hampir tiap hari, diseluruh wilayah Indonesia. Batuan lokal yang dulu cuma seharga puluhan ribu rupiah saat ini harganya melejit menjadi ratusan ribu bahkan mencapai ratusan juta rupiah. Banyak yang memprediksi kalau booming batu mulia tahun 2015 ini akan menjadi angin lalu seperti booming tanaman Jemani dan ikan Louhan. Tapi banyak juga yang memprediksi ini cuma awal saja. Nantinya batu mulia akan menjadi salah satu investasi yang nilainnya tidak akan jatuh.
Sebelum pertengahan tahun 2014, suasana pasar batu mulia di Indonesia tidak begitu memasyarakat. Namun, sebenarnya penggemar batu mulia sudah ada banyak dengan berbagai macam komunitas batu. Secara awam pada saat itu batu mulia bukanlah suatu benda yang berharga, namun berbeda dengan orang-orang yang sudah menggemari batu ini sejak lama. Batu Mulia adalah suatu keindahan dengan nilai ekonomis yang tinggi. Banyak juga yang memandang batu mulia sebagai sebuah mistik. Sehingga orang tidak memandang batu mulia, batu akik khususnya dari sisi ekonomi melainkan sisi supranaturalnya. Sekarang mata masyarakat sudah terbuka. Pandangan tentang batu mulia, khususnya batu akik sudah berubah. Sekarang masyarakat umum melihat dari nilai ekonomisnya. Batu yang bagus dan unik sudah pasti akan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Perubahan pandangan membuat perilaku juga berubah. Yang dulunya anti batu akik sekarang malah memburu dan mencari batu mulia.
Perkembangan dunia batu mulia sebenarnya sudah berlangsung sangat lama. Selama ribuan tahun batu mulia sanggup membuat orang-orang terlena akan keindahan dan nilai ekonomisnya. Sejak zaman Cleopatra sampai saat ini batu-batu mulia masih diburu dan dikoleksi. Salah satu keistimewaan batu mulia adalah tidak bisa diternakan, dan depositnya di alam pun semakin menipis. Jadi Batu Mulia alami adalah sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui. Oleh karena itu, sangat mustahil kalau booming batu mulia akan menjadi angin lalu, atau harga batu mulia akan turun drastis.
sy punya batu ada yg bilang blue safir birma,ceylon,blue tinta
BalasHapusCeylon itu nama tempat, itu adalah nama kuno negara Srilanka. Jadi semua batu yang berasal dari srilanka bisa disebut dengan embel2 ceylon, misal ruby ceylon, safir ceylon biduri laut ceylon
BalasHapus